Kawasaki Rideology

kwaka-1

Mungkin judul ini sudah banyak dibahas blog kondang semacam IWB, TMC, Kobayogas dan lainnya. MRW coba gali kembali dari referensi luar negeri sambil belajar menterjemahkan.

Hal petama yang muncul adalah pertanyaan: ” Apakah anda berkomunikasi dengan motor anda, mendengarkan suara-suara mekanis dan terkadang berbicara dengannya (atau menyumpahi nya)? Hal ini tidak aneh dan sering disebut dengan “simpati mekanis” yang dengan cara tertentu bisa didapat melalui sistim bluetooth dimana pengendara bisa berbicara ke motornya dan motornya dapat merespon dengan cara beradaptasi terhadap tingkah laku dan gaya berkendara si pengedara. Inilah ridelogi masa depan Kawasaki.

 

Simpati mekanis yang digunakan sebagai referensi agar pengendara berhati-hati dengan motornya, melindungi dan merawat kelemahan dan kekurangannya dengan cara mendengarkan ke suara yang kelaur dari girbox dan mesinnya. Pengendara ini memansakan mesinnya , pindah gigi pada rpm yang optimal untuk memastikan jalannya perlahan dan mendengarkan perubahan suara di mesin yang akan memberikan indikasi awal untuk kebutuhan perawatan. Pengendara juga berbicara ke motornya, mementingkan dan merawat motornya di waktu susah sehingga menjadi sebuah komunikasi. Namun demikian motor-motor injeksi modern tidak perlu pemanasan. Tinggal naik, nyalakan dan berangkat.

Motor modern memiliki komponen yang awet yang tidak membutuhkan perawatan atau perhatian, sehingga pengendaranya tidak perlu memahami mesinnya. Motor modern juga sangat bisa diandalkan dan mengurangi stres dan tekanan pengendara yang tidak kompeten serta tidak simpatik

 

Banyak pengendara modern tidak lagi mendengarkan ke motor mereka atau berkomunikasi. Malahan mereka memsangkan headset bluetooth ke helmnya dan mendengarkan musik.

 

Jadi marilah kita berkomunikasi 🙂

4 comments

Leave a comment